Apa itu protokol ?
Protokol
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengizinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antar komputer dalam sebuah jaringan
Lalu apa
fungsi dari protokol itu sendiri ?
Secara umum
fungsi dari protokol adalah munghubungkan pengerim dan penerima dalam
berkomunikasi pada saat bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan
tanpa gannguan. Namun tidak semua protokol memiliki fungsi dan fitur yang sama,
tetapi ada juga protokol yang memiliki fungsi yang sama namun pada tingkatan
yang berbeda. Beberapa protokl bergabung dengan protokol yang lainnya untuk
membangun sistem komunikasi agar berjalan dengan baik
1.
Protokol
RS-23
Protkol
RS-23 adalah protokol serial yang digunakan yang digunakan untuk berkomunkasi
antar perangkat melalui port COMM. Untuk melakukan komunikasi ada beberapa
informasu dari perangkat yang harus di ketahui
a.
Nomor
Port COMM
Port COMM ini harus
sesuai denan pengaturan serial driver
b.
Baud
Rate
Merupakan laju
pengiriman data antara satuan antar perangkat. Beasaran Baud Rate 0,
1200 2400, 9600 19200, 38400, 57600, 115200. Satuannya adalah bps (Baud Rate
Persekon)
c. Data
Bits
Merupakan
jumlah bit yang dikirim per 1 Baud. Biasanya bit yang dipiliih antara 7 dan 8,
namun yang sering dipakai adalah 8
d. Parity
Parity
adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kesalahn dalam pengiriman data
antar perangkat
e. Start
and Stop Btis
Komunikasi
yang digunakan protokol RS-232 adlah asinkron, dimana masing masing perangkat harus
mengetahui kampan data dikirim dan diterima
2. RS-485
RS485 / EIA (Electronic Industries
Association) adalah jaringan balanced line dengan sistem pengiriman data secara
half-duplex. Protokol jenis ini dapat digunakan sebagai jaringan transfer
sejauh 1.2 km
Sistem transmisi saluran ganda yang
dipakai oleh RS485 ini juga memungkinkan untuk digunakan sebagai saluran
komunikasi multi-drop dan multipoint ( party line ). Saluran komunikasi
multipoint ini dapat dihubungkan sampai dengan 32 driver/generator dan 32
receiver pada single ( two wires ) bus. Dengan perkenalan terhadap repeater ‘
otomatis ‘ dan driver / receiver high – impedance, keterbatasan ini dapat
diperluas sampai ratusan ( bahkan ribuan ) titik pada jaringan.
a. Half
–Duplex
Apa
itu half-duplex
sistem
dimana antara beberapa transmitter (pembicara) dapat berkomunikasi dengan satu
atau banyak receivers (pendengar) dengan hanya satu transmitter yang aktif
berkomunikasi dengan receiver dalam satu siklus waktu (waktu komunikasi).
Dalam
jaringan RS485, “master” akan memulai “pembicaraan” dengan sebuah “Query”
(pertanyaan) yang dialamatkan pada salah satu “slave”, “master” kemudian akan
mendengarkan jawaban dari “slave”. Jika “slave” tidak merespon dalam waktu yang
ditentukan, (diseting oleh kontrol software dalam “master”), “master” akan
memutus pembicaraan.
b. RS485
dan Komunikasi Multipoint
Standard
RS485 ditetapkan oleh Electronic Industry Association dan Telecomunication
Industry Association pada tahun 1983. Nama lengkapnya adalah EIA/TIA-485
Standard for Electrical Characteristics of Generators and Receivers for use in
a Balanced Digital Multipoint System. Standard RS485 hanya membicarakan
karakteristik sinyal dalam transmisi data secara Balanced Digital Multipoint
System, jadi jauh lebih sederhana dibanding dengan stadard RS232 yang mencakup
ketentuan tentang karakteristik sinyal, macam-macam sinyal dan konektor yang
dipakai, serta konfigurasi sinyal pada kaki-kaki di konektor dan juga penentuan
tata cara pertukaran informasi antara komputer dan alat-alat pelengkapnya.
Standard RS232 dan RS485 keduanya sama sekali tidak membicarakan protokol (tata
cara) transmisi data. Ditinjau dari standard electonic, dewasa ini dikenal dua
macam saluran data, yang pertama adalah transmisi saluran tunggal
(single-ended/unbalanced data transmission) yang dipakai RS232, saluran data
yang kedua adalah saluran ganda (diffrential-balanced data transmission) yang
dipakai RS485. Dalam saluran jenis pertama, satu sinyal dikirim dengan satu
utas kabel ditambah kabel ground, atau 4 sinyal dikirim dengan 4 utas kabel
ditambah kabel ground. Sedangkan dalan jenis saluran kedua, setiap sinyal
dikirim dengan dua utas kabel atau 4 sinyal dikirim dengan 8 utas kabel, belum
termasuk ground. Meskipun balanced data transmission lebih rumit, tapi
mempunyai sifat yang sangat kebal terhadap gagguan listrik, sehingga bisa
dipakai untuk menyalurkan data lebih jauh dengan kecepatan lebih tinggi.
Transmisi
saluran tunggal Transmisi saluran tunggal (Single-ended/unbalanced
transmission) memakai satu utas kabel untuk mengirim satu sinyal, informasi
logika ditafsirkan dari beda tegangan terhadap ground. Dengan cara ini, untuk
pengiriman banyak sinyal cukup dipakai kabel sebanyak jumlah sinyal yang
dikirim plus satu utas kabel untuk ground yang dipakai bersama.
c. Saluran
Komunikasi Multi-Drop
Saluran
komunikasi multi-drop adalah sepasang kabel yang panjangnya tidak lebih dari
4000 feet, pada kedua ujung saluran masing-masing dipasang resistor 120 Ohm
yang menghubungkan kedua kabel. Resistor tersebut dimaksud untuk mengurangi
terjadinya gelombang pantul dalam saluran, yang sering terjadi pada transmisi
dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya pada saluran tersebut bisa dipasangkan
sebanyak-banyaknya 32 chip SN75176 Multi-drop RS485 Tranceiver, kaki A (kaki
nomor 6) dari masing-masing IC harus dihubungkan pada seutas kabel pembentuk
saluran yang sama, dan kaki B (kaki nomor 7) dihubungkan ke kabel yang lain.
Karena saluran dipakai bersama oleh banyak transceiver, agar output Line
Generator dari masing-masing tranceiver tidak berbenturan, dalam rangkaian
saluran komunikasi multidrop ditentukan semua output Line Generator harus dalam
keadaan non-aktip (GE=0, meng-ambang – high impedance state),
kecuali Line Generator dari tranceiver yang berfungsi sebagai induk (Master)
yang boleh aktip (GE=1). Saat beroperasi Master secara bergilir menghubungi
Slave, setelah itu Master me-nonaktip-kan Line Generatornya, Slave yang terpanggil
akan meng-aktip-kan Line Generatornya dan mengirimkan informasi kesaluran,
setelah itu Slave tersebut me-nonsktip-kan kembali Line Generatornya dan
kembali Master meng-aktipkan generator untuk menghubungi Slave yang lain.
Dengan demikian Master berfungsi untuk mengendalikan saluran, dan komunikasi
yang terjadi di saluran adalah komunikasi half-duplex, yakni komunikasi dua
arah secara bergantian. Pada saat pergantian aktivitas Line Generator Master
dan Slave, bisa terjadi satu saat secara bersamaan semua Line Generator tidak
aktip, akibatnya saluran menjadi mengambang dan keadaan logika dari saluran
tidak menentu. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, pada saluran ditambahkan
2 buah resistor masing-masing bernilai 82 Ohm, resistor yang terhubung ke A dihubungkan
ke +5 Volt dan resistor yang terhubung ke B dihubungkan ke ground, dengan cara
begini kalau semua Line Generator tidak aktip bisa dipastikan saluran dalam
keadaan ‘1’. Meskipun kerja dari Line Receiver tidak memerlukan ground, tapi
untuk menjamin agar pertukaran sinyal antara tranceiver bisa terjadi dengan
baik, biasanya disamping sepasang kabel saluran multidrop ditambah lagi seutas
kabel ground. Mengingat masing-masing tranceiver letaknya bisa berjauhan satu
sama lain, bisa mendapat catu daya dari instalasi jala-jala listrik yang
berlainan, sehingga antara tranceiver satu dengan yang lainnya bisa mempunyai
selisih potensial listrik yang cukup besar, untuk mencegah aliran arus besar
yang bisa merusak transceiver, ground tranceiver biasanya tidak dihubungkan
langsung ke kabel ground, tapi dipasang seri resistor sebesar 100 Ohm
Ini hanya beberapa contoh dari protokol, sebenarnya
masih banyak yang lainnya
Sekian dari saya, Terima Kasih